Info
TRAGEDI MINA TAHUN 2015 SEKITAR 717 DINYATAKAN MENINGGAL DUNIA DAN 863 DINYATAKAN TERLUKA
“Setidaknya
717 orang mengambil bagian dalam haji, telah tewas dalam penyerbuan di dekat
kota suci Islam Makkah,” kata pejabat di Arab Saudi, Kamis (24/9).
Insiden besar pertama, terjadi saat persiapan haji yang melibatkan sebuah derek
(crane). Crane tersebut runtuh akibat hujan disertai angin kencang di Masjidil
Haram Mekkah bulan ini. Pada kejadian tersebut setidaknya 109 orang dilaporkan
meninggal dunia. Mereka meninggal karena tertimpa tiang crane.
Kemudian kejadian besar lainnya terjadi di Mina atau Tragedi Mina 2015. BBC melaporkan saat orang-orang melakukan ritual
melempar batu atau jumrah terjadi desak-desakan antar rombongan. Mereka
disambut rombongan lainnya dari arah berlawanan yang menyebabkan kekacauan.
Ada
orang-orang dari Nigeria, Niger, Chad dan Senegal. Saking berdesakannya
orang-orang harus memanjat di atas orang lain untuk pindah ke tempat yang lebih
aman dan itulah penyebab sejumlah besar orang meninggal.
Menteri
Agama Lukman Hakim Saifuddin mengkonfirmasi identitas dua jamaah Indonesia yang
menjadi korban insiden di Jalan 204, Mina, Arab Saudi (Insiden Mina 2015). Dua korban meninggal itu terdiri dari seorang
berjenis kelamin perempuan dan seorang laki-laki.
"Saya
baru saja dari RS Mina Al Jisr. Benar pukul 7.30 WAS telah terjadi peristiwa
jamaah berdesak-desakan sehingga menyebabkan korban jiwa cukup besar, jumlah
ratusan," kata dia, Kamis (24/9).
Lukman
mengkonfirmasi identitas dua jamaah asal Indonesia yang meninggal karena
peristiwa Tragedi Mina 2015 itu. Dia
menduga keduanya tersasar atau tidak tahu jalan karena akses tersebut
diperuntukkan bagi jamaah haji dari Mesir, Afrika, dan Asia Selatan.
Berdasarkan
informasi dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dua jamaah
yang meninggal, yaitu Hamid Atwi Tarji Rofia (51 tahun) dan Busyaiyah Sahel
Abdul Gafar (50 tahun).
Hamid
berjenis kelamin laki-laki dan berasal Kelompok terbang (Kloter) Surabaya (SUB)
48 yang tinggal di tenda Maktab 2. Sedangkan Busyaiyah yang berasal dari
Kloter Batam (BTH) 14 yang tinggal di Maktab 1. Kedua maktab ini terletak di
Mina Jadid.
Lukman
menambahkan ada satu korban yang juga wafat, namun identitasnya masih
ditelusuri. Jamaah korban wafat itu tidak menggunakan identitas. "Tidak
ada identitas, tapi menggunakan pakaian jamaah haji indonesia," kata
dia.
Sedangkan
berdasar laporan wartawan Republika di Mina, EH Ismail, sejumlah saksi mata
kejadian menyebut tidak kurang dari lima hingga enam orang ikut wafat
dalam insiden tersebut. Ketua Rombongan 3 Kloter 21 Solo, Muslih mengaku
melihat sekitar lima atau enam orang dari Indonesia yang juga wafat dalam Tragedi Mina 2015.
"Kebanyakan
memang bukan dari Indonesia, namun ada lima - enam orang yang sepertinya orang
Indonesia," kata Muslih, yang mengaku melihat langsung para korban
tersebut kepada Republika, Kamis (24/9).
Kesaksian
yang sama juga disampaikan, Tim Kesehatan haji rombongan 9 kloter BTH 14,
Pontianak, Ansyarullah. "Saya melihat banyak jamaah Indonesia yang
meninggal. Mereka kemudian dimasukkan ke ambulan," kata Ansyarullah. Salah
satu jamaah meninggal yang dikenal Ansyarullah adalah Pak Niro, anggota kloter
48 Probolinggo
No comments